Karunia Akal

Akal adalah karunia yang Allah titipkan kepada manusia. Akal merupakan kekayaan yang sangat berharga untuk manusia. Dengan akal manusia bisa mengingat, menganalisis, menyimpulkan dan menilai sesuatu benar atau salah. Kemampuan setiap manusia dalam menyerap rangkaian pengalaman dan pengetahuan tidaklah sama. Maka tidak ada kemampuan akal manusia yang benar-benar sama.

Luqman berkata kepada putranya, “ Sesungguhnya orang yang berakal mampu melihat dengan hatinya apa yang tidak dilihat oleh matanya. Dan orang yang hadir itu menyaksikan apa yang tidak disaksikan oleh orang yang tidak hadir.” – HR Ahmad

Sangat disayangkan jika anugerah akal ini, disia-siakan dengan tidak digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi sesamanya.

Akal kita tidak akan berkembang, kecuali dengan tiga hal : Sering berfikir, mempelajari karya para pemikir dan sadar terhadap serangkaian pengalaman kehidupan yang dilalui. Cermat memperhatikan dan merespon sesuatu akan melahirkan dan membentuk ingatan yang istimewa.

Akal manusia itu seperti payung, ia tidak akan bermanfaat, kecuali dalam keadaan terbuka. Akal yang tinggi mempunyai tujuan dan cita cita, tetapi akal yang dangkal hanya mempunyai keinginan.

Akal yang besar membicarakan pemikiran, akal yang biasa membicarakan peristiwa, dan akal yang dangkal membicarakan manusia.

Akal yang besar membicarakan pemikiran, akal yang biasa membicarakan peristiwa, dan akal yang dangkal membicarakan manusia.

Semoga kita dapat memanfaatkan kekuatan dan kecerdasan akal dengan kebersihan hati. Sehingga terlahir generasi yang mumpuni.