Ketika seseorang terlanjur salah meniti jalan kehidupan, ilmu berperan sebagai pelurus jalan. Ilmu selalu jujur kepada siapa pun asalakan empunya mau jujur mengakui kesalahan dan terus berusaha melakukan perbaikan.
“Lewat beberapa masa aku menuntut ilmu dengan motivasi yang salah. Namun ilmu tidak mau dituntut, kecuali karena Allah”. Demikian kesaksian Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali.